Sabtu, 02 Agustus 2014

Laporan Ramadhan - Dahulu vs Sekarang

Dahulu VS Sekarang
Hello my blog’s reader, ini adalah tugas ke-2 saya dalam liburan panjang ini. Sebenarnya saya nggak begitu mengerti bagaimana form dari tugas ini. Yah, karena kayaknya lebih gampang dan enak untuk membahas kegiatan disekitar rumah saya selama bulan ramadhan dengam form seperti ini yah jadilah seperti ini. Inilah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar rumah saya (khususnya saya) pada saat ini dan dahulu ketika saya masih imut(?) this is it..
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan hijriah (sistem penanggalan agama islam). Kekhusukkan bulan ramadhan ini bagi pemeluk agama islam tergambar pada Alquran pada surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya :
“Bulan ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barang siapa diantara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu…”
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu tunggu oleh hampir seluruh umat islam didunia. Sepanjang bulan ini pemeluk agama islam melakukan serangkaian kegiatan keagamaan termasuk didalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah serta serangkaian perayaan hari kemenangan, Idul Fitri.
Tidak kalah meriahnya, didaerah tempat saya tinggal yaitu Balikpapan juga menyambut datangnya bulan ramadhan ini. Tapi ada sedikit perbedaan penyambutan bulan ramadhan saat sekarang dengan saat ketika saya masih menduduki bangku sekolah dasar yaitu sekitar tahun 2006-an terutama kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja. Disini saya akan mencoba menjelaskan bagaimana perbedaan kegiatan yang terjadi antara masa ketika saya menduduki bangku sekolah dasar dan sekarang ketika saya menduduki bangku sekolah menengah atas.
Pada saat saya duduk disekolah dasar bulan ramadhan merupakan bulan yang ditunggu tunggu selain akan adanya lebaran yang akan memberikan kita anak kecil banyak uang lewat ampau, bulan ramadhan juga bulan penuh dengan libur karena ketika itu selama bulan ramadhan kita akan mendapatkan jatah liburan selama 1 bulan penuh.
Dimulai dari kegiatan sahur ketika saya berada di bangku sekolah dasar, saya sangat senang sekali untuk sahur sambil menonton tv pada saat itu acara tv-nya benar-benar menghibur mendidik jadi orang tua saya memperbolehkan saya untuk menontonnya. Kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan sholat subuh, saya dan adik saya selalu ingin melaksanakan kegiatan sholat subuh di mushola dekat rumah bukan dikarenakan akan banyak mendapatkan pahala apabila sholat dimushola tetapi dikarenakan sehabis sholat subuh saya dan adik saya bisa keluar rumah untuk bermain bersama teman-teman. Biasanya kami melewati pagi dengan jalan-jalan sekeliling kampong, bermain petak umpet, cina-boy, dan banyak lainnya. Mungkin apabila dilihat melelahkan dan akan bikin tenggorokkan kering, tetapi tidak pada saat kecil ketika kami mejalaninya.
Disiang hari kami semua kembali bermain PlayStation, disaat itu PlayStation merupakan permainan paling mahal diantara kami semua. Biasanya kita berkumpul disalah satu rumah dan bermain bersama hingga lelah atau hingga orang tua masing-masing mencari dan menyuruh kami pulang.
Pada saat pukul 5 sore, biasanya kami sudah bersiap-siap ke musholla untuk menunggu saat berbuka puasa. Pada saat itu di musholla dekat rumah saya masih ada kegiatan mengaji dipandu oleh guru ngaji. Jadi, sambil menunggu buka puasa kami pun mengaji. Pada saat tiba waktunya berbuka puasa kami pun berdoa bersama kemudian mengambil ta’jil yang telah di sediakan di musholla yang didapat dari jadwal mengantar ta’jil oleh warga sekitar. Kemudian kita melaksanakan sholat maghrib, dan menunggu untuk sholat isya dan terawih. Setelah sholat terawih, biasanya kami yang masih anak-anak dan yang telah remaja yang tingkat ngajinya sudah sampai Alquran akan dipanggil untuk melaksanakan tadarus bergantian. Ketika telah selesai melaksanakan tadarus, kami semua biasanya langsung bermain didepan mushola, biasanya permainan yang dimainkan adalah lubang buaya, pak polisi, dan lupus. Lalu kita pun bermain hingga masing-masing orang tua memanggil untuk disuruh pulang.
Pada saat malam terakhir ramadhan biasanya kita menghabiskan malam dengan melakukan takbiran bersama di mushola. Hingga lelah kemudian kita bermain lagi. Pada saat hari idul fitri tiba kita melaksanakan sholat Ied di masjid sekitar dan setelah sholat, biasanya ada salah satu anak yang menjemput teman-temannya untuk berkeliling mencari ampau. Begitulah kegiatan yang dilasanakan ketika saya masih menduduki bangku sekolah dasar
Pada saat saya duduk di bangku sekolah menengah atas, bulan ramadhan menjadi tidak begitu berbeda dengan bulan-bulan lainnya, mungkin yang membedakan hanyalah pada saat bulan ini kita melaksanakan puasa dan terawih selama 1 bulan penuh. Kebetulan pada saat bulan ramadhan tahun ini yaitu 1435H ini, sekolah saya memberikan kesempatan kepada muridnya untuk merasakan bulan puasa selama 1 bulan penuh dengan meliburkan muridnya hingga selesai Idul fitri dengan syarat harus mengerjakan tugas liburan. Laporan yang saya buat inilah salah satu tugas yang diberikan oleh sekolah saya.
Selama bulan puasa ini saya pun mengamati kegiatan anak-anak disekitar rumah saya apakah sama dengan dahulu zaman saya atau tidak. Ternyata hasilnya berbeda jauh. Pada saat ini sudah tidak ada lagi anak-anak yang rajin sholat subuh ke musholla dan bermain setelah itu. Kemudian tidak ada lagi yang berkumpul untuk bermain PlayStation bersama, mungkin memang PlayStation tidak lah se-populer seperti dahulu karena kebanyakan permainan anak zaman sekarang adalah Gadget yang tentunya lebih enak untuk dimainkan sendiri tidak bersama. Mungkin masih ada sebagian anak yang masih berkumpul untuk bermain bersama tetapi itu biasanya dilakukan sore hari itu pun biasanya terbatas oleh anak anak lelaki saja untuk bermain bola. Pada sat ini tidak adalagi kegiatan mengaji di musholla, tetapi masih banyak anak-anak yang berbuka puasa di mushola. Tidak ada lagi kegiatan tadarus yang biasa di lakukan dan tidak adalagi bermain malam seperti dahulu.
Untuk malam terakhir ramadhan kegiatan anak-anaknya masih sama seperti dahulu yaitu takbiran bersama meskipun jumlah anak-anak yang tadarus mulai berkurang, dan pada saat hari Idul Fitri tiba masih sama seperti dahulu anak anak mencari ampau keliling. Begitulah kegiatan bulan ramadhan pada saat ini.
Dari kedua zaman dan perbedaan kegiatan diatas saya menilai perbedaan tersebut dikarenakan oleh adanya factor globalisasi. Hal ini membuat anak-anak lebih senang untuk menghabiskan bulan puasa untuk bermain didalam rumah. Saya juga telah menanyakan kepada orang tua saya, mengapa pada saat ini di musholla dekat rumah tidak mengadakan kegiatan mengaji dan tadarus? Dan orang tua saya menjawab hal itu dikarenakan adanya pergantian pengurus musholla.
Mungkin itu saja yang dapat saya bagi tentang kegiatan selama bulan ramadhan didaerah tempat tinggal saya. Ini ceritaku bagaimana ceritamu? Happy fasting everyone!!!

Essai Ramadhan - Hukum Ziarah Kubur

Hukum Ziarah Kubur
Haloooo, It has been long time that I didn’t write in this blog, kali ini saya Graini Annisa akan mencoba menulis sesuatu yang semoga bermanfaat, yah hitung hitung sekalian ngerjain tugas sekolah lah, untuk ngisi liburan yang puanjangnya minta ampun sekolah saya memberikan tugas yaitu membuat essay dan laporan. And this is it my project.
Tidak terasa ya bulan ramadhan baru saja kita lalui. Selama hampir 1 bulan penuh kita menjaga iman dengan menahan hawa nafsu kita akhirnya kita sampai di hari kemenangan yaitu hari raya idul fitri. Pada tahun ini kita merayakan untuk tahun 1435H. Selama bulan ramadhan banyak sekali tradisi yang biasa dilakukan oleh umat islam. Salah satunya yang biasa saya amati dikota saya iyalah ziarah kubur dengan membawa kembang pada saat awal berpuasa dan akhir puasa
Dari tradisi tersebut saya pun tertarik untuk mengangkat tema tersebut yaitu “Bagaimana sebenarnya islam memandang tradisi ziarah kubur dan bagaimana hukumnya dalam islam”
Ziarah kubur merupakan sesuatu yang lumrah atau biasa dilakukan oleh masyarakat menjelang ramadhan. Bahkan bagi sebagian orang hal ini menjadi semacam kewajiban yang bila ditinggalkan akan merasa ada sesuatu yang kurang dalam melangkahkan kaki menyongsong bulan ramadhan.
Menurut sumber yang saya temukan di internet ternyata, ziarah kubur merupakan sesuatu yang dilarang oleh Rasullulah SAW pada masa awal awal islam. Tidak pernah terpikirkan, bukan? Hal dikarenakan kondisi keimanan umat islam pada saat itu yang masih lemah dan kondisi sosiologis masyarakat Arab yang pola pikirnya masih didominasi dengan kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan. Rasullulah SAW khawatir terjadinya kesalahpahaman ketikan mereka mengunjungi kubur baik dalam berperilaku maupun berdoa.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Rasulullah SAW memperbolehkan untuk berziarah. Dengan alasan apabila kita berziarah kubur akan selalu mengingatkan kita pada akhirat. Dan bahkan dengan berziarah kubur kita dapat mendapatkan hikmahnya.
Rasulullah bersabdah “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah kesalah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar biji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah ke kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburnya”. Mungkin dari sabdah inilah makanya sekarang banyak orang yang melakukan ziarah kubur.
Akan tetapi berziarah kekubur hukumnya makruh bagi perempuan. Mengapa? Inikan sudah zamannya emansipasi perempuan, perempuan tidaklah lebih rendah daripada laki-laki lagi? Jangan langsung menyimpulkan seperti itu, alasannya bukanlah seperti itu. Alasannya adalah perempuan memiliki perasaan yang lebih halus daripada laki-laki yang menyebabkan perempuan dapat merasa resah,gelisah, susah, dan hal-hal lainnya yang dapat mengakibatkan ia menangis dikuburan. Hal itulah yang dikhawatirkan dan dilarang dalam islam.
Ketika berziarah biasanya para penziarah mengirimkan doa kepada mayat. Doa yang dipanjatkan tidak boleh berisi tentang meminta perlindungan dan meminta tolong pada penghuni kubur. Kita hanya boleh berdoa hal hal seperti itu kepada Allah SWT. Berdoa melalui perantara sama saja menduakan Allah. Logika yang saya ambil adalah “lah penghuni kuburnya aja mungkin lagi disiksa karena kesalahannya semasa hidup, masa iya kita mita tolong sama mereka. Yang ada penghuni kubur yang meminta tolong kepada kita karena mereka sedang disiksa atau ditanyain oleh malaikat Munkar dan Nakir”. Sebaiknya doa yang kita panjatkan adalah semoga orang yang dikubur diberikan tempat yang indah disisi Allah dan dosa dosa yang pernah ia lakukan semasa hidup agar diampuni. Doa seperti itulah yang seharusnya kita panjatkan ketika berziarah.
Dalam berziarah kubur ada sesuatu yang selalu dibawa oleh penziarah kubur yaitu kembang. Biasanya apabila sudah muncul musim dimana orang banyak berziarah, sepanjang trotoar dekat pemakaman akan banyak orang berjualan kembang seharga Rp5000,- /bungkus. Dari ceramah yang saya dengar ketika melaksanakan shalat terawih di masjid dekat rumah saya ternyata memberikan kembang pada saat ziarah hukumnya haram. Rasulullah tidak pernah menganjurkan hal tersebut. Penceramah tersebut pun berani bersumpah dengan perkataannya sendiri bahwa ia pernah menkhrukhiah seseorang dan menanyai jin yang merasuki orang tersebut kira kira percakapannya seperti ini:
*Ket
A: Penceramah
B : Jin yang merasuki orang
A: Apa yang kamu makan selama ini?
B: Kembang sama makanan sisa
A: Kembang apaan?
B: Kembang yang banyak tersebar dikuburan
A: Kalau makanan sisa?
B: Makanan sisa yang tidak dibacakan doa ketika dibuang
Jadi penceramah itu mengatakan kita menghabiskan banyak uang untuk memberi makan jin. Yah memang apabila dipikir uang sebesar Rp 5000,- tidaklah seberapa bagi kita, tapi apabila uang Rp5000,- dikalikan missal 1 pemakaman terdapat 100 kuburan sehingga Rp5000 x 100 = Rp500.000,- dan kemudian dikalikan jumlah pemakaman 1 kota dan jumlahkan semuanya hingga se-Indonesia. Berapa besar uang yang dikeluarkan untuk memberi makan jin? Bisa bermilyaran kan? Coba kita pikirkan apabila kita menggunakan uang itu untuk di infaq-an. Lebih bergunakan? Kita lebih mendapatkan pahala.
Jadi, itulah yang dapat saya sampai kan tentang ziarah kubur. Intinya, ziarah kubur didalam islam diperbolehkan dan bahkan dapat memberikan pahala kepada penziarahnya asalkan ziarah kubur dilakukan dengan tata cara dan tindakan yang benar, jangan melakukan hal-hal yang dilarang oleh islam.
Sekian dan Terimakasih