Akhir
akhir ini sering di dengar pada tahun 2020-2030 Indonesia akan mendapatkan
sebuah bonus yaitu bonus demografi dan Indonesia juga akan memasuki masa
Masyarakant Ekonomi Asia (MAE) atau biasa disebuat dengan Asean Economic
Community (AEC) pada tahun 2015. Sebenarnya apasih arti dari bonus demografi
dan AEC ini?
Bonus
demografi adalah keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif (15 tahun – 64
tahun) lebih banyak daripada usia non-produktif sehingga diperkirakan angka
ketergantungan mencapai titik terendahnya. Tetapi apabila bonus demografi ini
tidak dipersiapkan dengan matang maka akan angka ketergantungan ini akan
mencapai titik tertingginya.
Sedangkan
AEC adalah sebuah kesepakatan komunitas negara-negara di kawasan Asia
Tenggara yang tergabung dalam ASEAN demi terwujudnya ekonomi dan kerjasama
regional yang terintegrasi secara terarah. AEC dibentuk setelah krisis
ekonomi yang melanda khususnya kawasan Asia tenggara, Terbentuknya AEC
diharapkan akan bisa mengatasi masalah-masalah dalam bidang perekonomian antar
negara ASEAN. Jangan sampai kasus krisis ekonomi seperti di Indonesia pada
tahun 1997 dulu terulang kembali.
Adapun
peluang yang didapatkan Indonesia dalam menghadapi AEC ini adalah
1. Dalam bidang social,
yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,
2. Dalam anggaran negara,
yaitu dapat meningkatkan pendapatan negara dan devisa yang dapat dimanfaatkan
oleh pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dalam negeri yang masih kurang
baik,
3. Ketenagakerjaan, maksudnya
yaitu dengan adanya AEC dapat membuat asing menanamkan modalnya di Indonesia
dan membuka lapangan pekerjaan besar-besaran untuk masyarakat Indonesia,
4. Budaya,
yaitu dengan AEC Indonesia dapat memamerkan budaya Indonesia yang banyak kepada
asing sehingga dapat menarik wisatawan datang ke Indonesia dan menjadikan
banyak kota di Indonesia menjadi kota pariwisata sehingga dapat menambah devisa
Indonesia,
5. Pasar dalam negeri, yaitu
dengan bonus demografi otomatis jumlah pekerja akan semakin banyak sehingga
akan meningkatkan produk yang ada di dalam negeri.
Adapun
tantangan yang harus dihadapi untuk mengubah peluang tersebut menjadi kenyataan
bagi Indonesia adalah sebagai berikut
1. Infrastruktur,
untuk mendapatkan peluang tersebut Indonesia harus membenahi infrastruktur baik
ekonomi, pemerintahan dan sarana serta prasarana,
2. Usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), pemerintah harus mendorong atau mendukung UMKM. Hal
ini karena telah terbukti bahwa UMKM merupakan usaha yang tahan banting
terhadap krisis,
3. Pertanian.
Telah diketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam (SDA)
yang melimpah sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan
rakyat, jadi untuk memanfaatkannya diperlukan perbaikan dalam bidang pertanian
seperti pembaharuan mesin-mesin pertanian. Hal ini agar dalam produksi
pertanian Indonesia tidak menimbulkan biaya yang tinggi serta pengadaan
produksi pertanian dapat cepat terjadi,
4. Sumber Daya Manusia (SDM).
Adanya bonus demografi akan terasa sia-sia apabila tidak disertai dengan
perbaikan SDM Indonesia. Apabila SDM tidak diperbaiki, maka Indonesia akan
menjadi sasaran empuk bagi negara asing karena tenaga kerja di Indonesia akan
menjadi sangat murah. Hal ini bukannya dapat meningkatkan kesejahteraan tetapi
dapat menurunkan kesejahteraan
Dalam
menghadapi bonus demografi dan AEC ini, semua pihak haruslah turut ambil peran
baik pemerintah maupun masyarakat. Adapun peran yang harus dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat yaitu
·
Pemerintah
-
Memaksimalkan anggaran untuk pendidikan
dan kesehatan
-
Mengupayakan ketersediaan lapangan
pekerjaan
-
Mendorong tumbuh kembang industri
kreatif terutama untuk usaha bagi ibu rumah tangga (IRT)
-
Membuat kebijakan yang tepat
·
Masyarakat
-
Merealisasikan arti pentingnya
pendidikan
-
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri
masing-masing individu
-
Merubah paradigm bahwa perempuan harus
tinggal di dalam rumah saja.
Kenapa semua hal itu itu mendesak kita lakukan? Balik lagi,
persis seperti dibilang Elvis: Kalau kita tak melakukannya sekarang, kita akan
kehilangan kesempatan sekali dalam seabad. Ingat Elvis: “now or never!”
Dapat sekarang atau tidak untuk selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar